Salah satu bentuk seni rupa adalah seni lukis. Ada beberapa pengertian seni lukis yang dapat di ambil sebagai bahan rujukan. Menurut Pringgodigdo dan Sudarso (dalam Susanto 2002:71) disebutkan melukis ialah penggambaran pada bidang dua dimensi berupa hasil pencampuran warna yang mengandung maksud, pengungkapan atau pengucapan pengalaman artistik yang ditampilkan dalam bidang dua dimensional dengan menggunakan garis dan warna. Seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang digunakan untuk mengungkapkan pengalaman estetis seseorang dengan menggunakan media seni rupa. Jadi seni lukis adalah ungkapan pengalaman estetik yang diwujudkan dalam bentuk dua dimensional (Kartika, 2004:56).
Menurut fungsinya, karya seni lukis dapat digolongkan ke dalam karya seni rupa murni dan terapan. Karya seni rupa murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik, sedangkan seni terapan adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis
(Rondhi dan Sumartono, 2002:13). Dengan demikian, karya seni lukis dapat difungsikan sebagai karya seni murni ataupun terapan.
Melukis merupakan kegiatan mengekspresikan jiwa pelukisnya melalui media ungkap dan teknik penggarapannya berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa. Seni lukis adalah hasil karya yang merupakan curahan cita rasa subjek pencipta dengan menggunakan media karya yang berupa garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan ruang dalam bidang dua dimensi (Sukimin & Sutandur, 2007: 6).
Secara teknik seni lukis merupakan tebaran pigmen atau warna cair pada permukaan bidang datar (kanvas, panel, dinding, kertas) untuk menghasilkan sensasi atau ilusi ruangan, gerakan, tekstur, bentuk sama baiknya dengan tekanan yang dihasilkan kombinasi unsur-unsur tersebut. Tentu saja hal itu dapat dimengerti, karena alat teknis tersebut dapat mengekspesikan emosi, ekspresi, simbol, keragaman dan nilai-nilai lain yang bersifat subjektif. Dapat disimpulkan bahwa seni lukis merupakan bahasa ungkapan dari pengalaman estetis guna mengungkapkan perasaan, mengekspresikan emosi seseorang melalui ungkapan unsur-unsur dan prisip-prinsip rupa.
Sebagai karya, seni lukis memerlukan media untuk memproduksinya. Media ialah bahan, alat, dan teknik yang digunakan untuk memproduksi karya seni rupa. Yang dimaksud media dalam melukis atau berkarya seni lukis ialah bahan dan alat beserta perlengkapannya yang digunakan untuk berkarya (Aryo Sunaryo:2010,29). Media untuk melukis bisa bermacam-macam. Sebagian medianya berupa bahan-bahan atau alat kering, misalnya krayon atau pastel. Sedangkan media basah seperti cat, memerlukan bahan pengencer.
Akrilik adalah cat yang menggunakan air sebagai mediumnya. Bahan cat ini merupakan salah satu bahan yang paling modern. Akrilik merupakan bahan cat paling dinamis dan dapat disesuaikan dengan keinginan kita.
Sifat dasar akrilik adalah kebalikan dari cat minyak, misalnya dalam hitungan beberapa menit saja cat ini sudah bisa mengering. Kemudian sifat dasarnya cat ini juga lebih opaque atau tidak transparan dan dapat menutupi bagian media lukis dengan sempurna. Namun, kita dapat membuatnya lebih transparan pula menggunakan campuran air atau medium akrilik. Terdapat beberapa varian cat akrilik yang justru dibuat mirip dengan cat minyak pula, yakni sedikit transparan. Ada pula yang bermotif 3D dan dapat dengan mudah dibuat bertekstur gempal.
Berikut adalah beberapa cara, teknik, tips dan trik untuk melukis dengan menggunakan cat akrilik.
Dalam bentuk dasarnya (tanpa manipulator bahan) akrilik sejatinya lebih cocok untuk teknik blocking atau menutupi kanvas dengan cat tanpa teknik berlapis.
Akrilik sangat handal untuk menahan
bekas kuas, jadi tonjolkan saja bekas kuas itu dan tidak usah
ditutup-tutupi, lukisan akan tampak lebih hand made dan memanusia karenanya. Namun pilihan untuk menghasilkan tekstur cat yang kasar atau halus tetap saja tergantung pilihan kamu.
Gunakan kuas sintetis atau campuran bulu asli (sable) dan sebaiknya jangan gunakan kuas bulu asli untuk bentuk dasar cat akrilik karena berpotensi merusak kuas yang mahal itu. Tentunya hal ini adalah pengecualian jika cat akrilik versi tipis atau yang dicampur dengan banyak air digunakan dalam melukis.
Terdapat banyak modifier agent yang dapat digunakan untuk mengubah sifat dasar akrilik. Ada acrylic retarder untuk memperlambat waktu pengeringannya, medium akrilik untuk membuatnya transparan, filler untuk membuatnya 3d (seperti relief), thinner untuk membuatnya dapat dituangkan seperti kecap, glitter, pasir, dsb. Manfaatkan potensi tersebut untuk menggunakan cat akrilik.
Contoh melukis pada tote bag dengan media cat akrilik
Langkah kerja.
1) Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan:
- tote bag
- Cat akrilik
- kuas
- pencil dan karet penghapus
- palet/tempat cat, serta alat dan bahan lain yang dibutuhkan
siapkan media dan alat yang akan digunakan |
buat sket mengunakan pencil dengan goresan yg tipis |
siapkan dan tuang cat akrilik pada palet. Gunakan pilihan warna pada teori harmonisasi warna apabila merasa kesulitan memilih warna |
sapukan kuas pada media lukis, sapuan kuas jangan digosok-gosok seperti menggunakan pencil ketika mengarsir. |
Post a Comment